Rabu, 19 Juni 2013

Beginilah Ketika Pedagang Kerak Telor Marah Ke Jokowi Ahok




Paguyuban Pedagang Kerak Telur Betawi membantah jika keberadaan mereka tak diakomodir oleh PT JIExpo, selaku penyelenggara Pekan Raya Jakarta (PRJ) di Kemayoran.

"Tidak benar jika Jakarta Fair ini nggak mengakomodir para pedagang kecil atau pedagang kerak telor," tegas Koordinator Paguyuban Pedagang Kerak Telor Betawi, Yani di Jakarta, Selasa (18/6/2013).

Yani menjelaskan, sebanyak 240 pedagang makanan khas Betawi telah diberikan kesempatan berdagang di dalam dalam event Jakarta Fair yang digelar selama 32 hari itu. Ia mengatakan jika ada yang menyebut Pekan Raya Jakarta di Kemayoran tidak memberikan ruang berdagang bagi pedagang kerak telor, menurutnya itu omong kosong.

"Bisa dilihat dengan mata telanjang pedagang kerak telor ini gampang ditemui di dalam arena Jakarta Fair Kemayoan," ujarnya.

Ia meminta kepada Jokowi dan Ahok atau pihak lain, agar sebelum membuat pernyataan sebaiknya datang dan lihat dulu, jangan langsung menuding. "Coba lihat sendiri, di dalam arena sini banyak kan pedagang kerak telor, mereka ini yang benar-benar asli Betawi, bukan pedagang musiman dari luar daerah,” tandasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Wagub Basuki Tjahaja Purnama beberapa waktu lalu melontarkan kritikan terhadap PT JIExpo sebagai penyelenggara PRJ Kemayoran.

Jokowi-Ahok menilai PT JIExpo terlalu mencari untung dan kurang memberikan porsi kepada pedagang kecil. Bahkan usai membuka PRJ, Jokowi menunjukan kepada wartawan pedagang kerak telor yang berada di luar area PRJ, yang menurutnya tidak pernah diberi kesempatan oleh PT JIExpo. Hal tersebut jugalah yang mendorong Jokowi-Ahok mengelar PRJ pro rakyat di Monas akhir pekan lalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar